Untuk menindalanjuti perjanjian kerjasama antara UKSW dan Pemda Kabupaten Blora, maka pada tanggal 28 Agustus 2028 rombongan tim penelitian UKSW meninjau lokasi penelitian. Kunjungan ini diketuai oleh Prof. Dr. Eko Sediyono M.Kom dan ikut dalam rombongan adalah Dekan Fakultas Interdisiplin Prof. Daniel Kameo, Ketuan Pusat Studi Cemsed FEB, dan tim dari FKIK.
Tim dari FKIK diketuai oleh Pulung Nugroho S.TP., M.Si dan anggotanya Dhanang Puspita M.Si serta Ners Catherine Natawirarindry S.Kep., MN. Tim FKIK merupakan kolaborasi dari empat program studi yang akan dikirim untuk penelitian di Kabupaten Blora.
Tujuan rombongan dari UKSW adalah Desa Bajo, di Kecamatan Kedung Tuban, Blora. Dalam kunjungan ini, rombongan disambut oleh Kabid Riset dan Pengembangan BAPPEDA Blora, bp Tri Cahyo dan Kepala Desa Bajo. Kegiatan selanjutnya dilakukan di Balai Desa Bajo.
Dalam kegiatan ini Prof Eko Sediyono, menyampaikan maksud dan tujuan UKSW ke Desa Bajo untuk mendampingi menuju desa sejahtera, melalui program tridarma perguruan tinggi. Prof Kameo juga menyampaikan, jika program UKSW mendampingi desa sudah sejak tahun 1970an diberbagai pelosok Indonesia.
Dalam kesempatan ini, Kepala Desa Bajo menyambut baik kedatangan tamu dari UKSW serta membuka pintu selebar-lebarnya untuk berkegiatan. Begitu juga dengan pihak BAPPEDA siap memfasilitasi dengan pemerintah dalam setiap program kerjanya.
Dalam kunjungan pertama ini, rombongan diajak melihat potensi Desa Bajo dalam bidang pertanian yakni sawah. Dalam satu tahun, bisa tiga kali panen, karena memiliki ketersediaan air irigasi yang mencukupi. Selain itu, Bajo juga punya even turnamen Bola Volley, dan akan digarap oleh Fakultas Interdisiplin menjadi sport tourisme, bagitu kata Dr. Aldi Lasso selaku wakil dekan FID.
FKIK akan mengambil peran dalam bidang kesehatan, yakni penanganan stunting, kesehatan masyarakat, dan pendampingan gizi. Potensi pangan lokal akan digarap oleh program studi Teknologi Pangan, sedangkan program studi PJKR menggarap sektor fasilitas umum untuk olah raga dan aktifitas fisik.
Kunjungan awal ini hanya untuk memotret wajah desa Bajo, sedangkan kunjungan berikutnya akan diturunkan tim untuk turu ke lapangan penelotian. Desa Bajo akan kembali menjadi laboratorium lapangan FKIK untuk program Tridarmanya.