Program Studi Gizi FKIK UKSW mengadakan Gizi Expo dengan tema, Indonesia Ethnic food and Nutrition. Kegiatan yang berlangsung di halaman Fakultas Bahasa dan Seni ini dimulai pukul delapan pagi, 4 Juli 2024.
Pameran makanan etnis indonesi menampilkan beragam jenis makanan tradisional. Minumanya disajikan ada es cendol dawet, es pisang ijo. Untuk kudapan disajikan martabak telur, arem-arem, hingga jadah isi. Aneka bubur juga disajikan, seperti bubur mutiara, bubur ketan, hingga kuliner khas Salatiga yakni tumpang koyor. Menu jajan pasar juga tersedia, seperti grontol jagung, onde-onde, dan beragam jenis kue. Untuk penutup ada rujak buah dan es buah.
Semua civitas akademika di lingkungan FKIK dan FBS bisa datang dan menyantap makanan tradisional tersebut. Danang salah satu staff tenaga kependidikan di bagian nilai yang ikut menikmati sajian tersebut, seolah kembali ke masa kecilnya. Makanan-makanan ini sudah ditemui, karena tergeser makanan modern.
Kristiawan Prasetyo Agung Nugroho M.Si dosen Gizi mengatakan, jika kegiatan ini adalah bagian usaha melestarikan budaya kuliner. Selain itu, ada aspek gizi yang ditonjolkan, sebab makanan jadul ini juga bergizi. Selain itu, juga menjadi kampanye makanan sehat yang rendah gula, lemak, dan garam.
Untuk makan menu yang disajikan, pengunjung cukup memindai QRcode dimeja. Tautan dalam QRcode beriai kuisioner yang menanykan menu tradisional dan kebiasaan makan. Dari isian tersebut, mahasiswa gizi akan mendapat data tentang pola konsumsi responden dan kesan mereka tentang makanan tradisional. Tentu saja informasi ini sangat penting, sebab aspek kesehatan dan gizi harus ada dalam makanan, termasuk makanan tradisional.