Pada 10 Januari 2025, FIK UKSW kembali mengadakan expo di SMA Santo Paulus di Pontianak, Kalimantan Barat. FIK dan Divisi Promosi UKSW menjadi bagian dalam pameran pendidikan yang diikuti oleh 51 perguruan tinggi di Indonesia dan beberapa dari luar negeri.
UKSW mendapat kesempatan pertama untuk presentasi di kelas X11. Dalam presentasi tersebut beragam respon siswa menanyakan tentang jurusan-jurusan favorit, biaya kuliah, asrama, dan biaya hidup di sana.
Pada kesempatan yang sama, Dhanang Puspita dan Cahyo Wibowo menyampaikan program studi di FIK dan berikut dengan peluang beasiswanya. Selain itu juga disampaikan keunikan dan keunggulan program studi di FIK dan salah satunya adalah multietnis dan multikultur, seyogyanya seperti rangkuman dari Indonesia.
Di sesi-sesi expo, Cahyo Wibowo memberikan layanan reposisi cedera. Datang dua siswi penyuka olahraga basket, keduanya memiliki masalah yang sama yakni cedera lutut. Cahyo memeriksa kondisi lutut, sembari mengatakan “saya mau membantu dengan syarat ada yang menyaksikan atau menemani, ini kode etiknya”.
Cahyo Wibowo kemudian memeriksa apakah terjadi gangguan pada ACL atau PCL, sehingga treatmennya tepat. Setelah diketahui keluhan dan sumber masalahnya, otot di kaki di massage untuk dikendurkan agar bisa dikembalikan pada posisinya. Dalam kesempatan ini juga diberikan edukasi penanganan cedera awal yakni tentang kompres dingin atau icing.
Masih di tempat yang sama,. Dhanang Puspita menyampaikan produk inovasi dari Teknologi Pangan yakni beras analog. Beras yang terbuat dari ubi ungu dan jagung ini sudah diatur komposisi gizinya agar memiliki manfaat kesehatan. Beras analog juga bisa diatur sedemikian rupa mengikuti kebutuhan gizi personal.
Expo yang dimulai pukul 08.00 dan usai 15.00 dihadiri oleh siswa SMA dan SMK yang ada di Pontianak. Dari. Expo ini diharapkan bisa menjaring minat studi lanjut di UKSW dan hari ini ada beberapa yang mendaftar langsung di tempat dengan potongan 50% uang pendaftaran.