Jumat, 20 September 2024 FKIK UKSW dan Divisi Promosi UKSW mengunjungi Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Kunjungan ini adalah rangkaian road show Toba Samosir untuk memerkenalkan UKSW kepada masyarakat di sana.
Kunjungan pertama adalah di SMA GBKP Kabanjahe. Rombongan dari UKSW diterima oleh bapak Kepala sekolah. Dalam diskusinya, kepala sekolah meminta tim promosi untuk bisa memberikan motivasi kepada siswanya agar melanjutkan di perguruan tinggi. Motivasi ini sangat penting untuk mendongkrak semangat siswa dalam belajar sekaligus memiliki pilihan untuk jurusan kuliah.
Tim dari UKSW diantar di tiga kelas untuk memberikan materi presentasinya. Dhanang Puspita dosen dari FKIK masuk di kelas IPA. Dalam paparannya disampaikan pentingnya aplikasi keilmuwan secara nyata, dan tidak hanya teori.
Dalam sesi ini, kebetulan sedang pelajaran kimia tentang oksidasi. Dhanang menanyakan, apa manfaatnya belajar oksidasi. Tidak satupun siswa yang menjawab. Dhanang lalu menjelaskan tentang radikal bebas akibat oksidasi di dalam sel tubuh, yang bisa berakibat kanker. Dengan demikian perlu mencegah atau menetralkan oksidasi ini dengan antioksidan. Banyak bahan alam untuk menetralkan oksidasi, dengan demikian potensi ancaman kanker bisa dicegah.
Di perguruan tinggi diajarkan membuat makanan atau minuman yang kaya antioksidannya, sekaligus menghitung seberapa kuat bekerjanya. Siswa mulai memahami, apa pentinya belajar kimia yang nantinya bisa dimanfaatkan untuk praktik nyata.
Kunjungan kedua di SMA Negeri 1 Kabanjahe. Tim UKSW masuk di kelas IPA dan IPS, secara bersamaan dan diberikan waktu hingga jam pulang sekolah.
Dalam diskusi dengan siswa, dilontarkan tentang pentingnya belajar keluar daerah. Dhanang menjelaskan, dengan belajar keluar daerah-Salatiga bisa melatih kemandirian, belajar adaptasi dengan lingkungan baru, mendapatkan relasi, memperoleh pengalaman dan keilmuwan, sekaligus bisa bertanggung jawan pada dirisendiri dan orang tua.
Dengan demikian, siswa mendapat pemahaman baru tentang pentingnya studi lanjut keluar daerah berikut dengan manfaatnya. Mereka tidak perlu kawatir dan gegar budaya, sebab orang dari Karo banyak yang kuliah di UKSW dan bisa menjadi keluarga baru di sana.
Kunjungan dilanjutkan di SMA Santa Maria, dan kebetulan bertemu dengan guru olahraga, Jonathan yang merupakan alumni PJKR UKSW angkatan 2018.
Jonathan membantu tim UKSW dan mengatur jadwal untuk masuk dari kelas ke kelas. Total ada 9 kelas XII yang bisa untuk tim promosi menyampaikan materinya.
Di SMA Santa Maria dhanag, siswa nampak antusias menerima materi. Ada beberapa pertanyaan mereka yang merupakan kewatiran mereka saat kuliah, yakni skripsi dan biaya kuliah.
Dhanang menjelaskan jika di UKSW “kuliah asyik tanpa skripsi”. Skripsi di UKSW sudah diganti dengan Tugas Talenta Unggul, yakni menyesuaikan potensi mahasiswa untuk menyelesaikan tugas akhirnya. Mahasiswa bisa menempuh jalur penelitian, inovasi produk, prestasi, perlombaan, dan lain sebagainya yang akan dikonversi sebagai tugas talenta unggul.
Dhanang juga menjelaskan biaya kuliah di UKSW sangat terjangkau, dengan mengajak menghitung biaya kuliah dan biaya hidup di Salatiga. Angka yang yang didapat ternyata hampir mirip dengan biaya sekolah SMA, dengan demikian mereka bisa mendapatkan gambaran biayanya. Terlebih biaya di Salatiga lebih murah dibandingkan di sini.
Untuk mendapatkan informasi lebih, siswa cenderung memilih sosial media. Mereka lebih familiar dengan sosmed, dan Dhanang memberikan alamat sosmed FKIK, dan siswa bisa mendapatkan informasi di sana sekaligus bisa mengirim pesan ke admin jika membutuhkan informasi.