Produk hasil pertanian memiliki kerentanan dari kerusakan secara fisik, kimia dan biologis. Kerusakan ini akan mengurangi mutu dari produk, bahkan dari tingkat keamanannya juga. Solusi yang bisa ditempuh adalah dengan memperhatikan teknik pengemasan.
Selama ini pengemasan identik dengan pembungkus dan kebanyakan dari plastik. Permasalahan yang muncul kemudian adalah sifat plastik yang sulit terurai jika masuk dalam daur ekologis. Edible coating dari bahan organik menjadi solusi masa depan dari dampak buruk plastik bagi lingkungan.
Dr. rer. nat. Ign. Radix Astadi Praptono Jati, S.TP., MP dosen dari Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, pada 12 November 2024 hadir di ruang Probowinoto UKSW untuk memberikan kuliah tamu bagi Program Studi Teknologi Pangan. Kuliah tamu dengan tema “active edible coatings”.
FKIK UKSW telah menjalin kerjasama dengan Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Katolik Widya Mandala-Surabaya, khususnya di Program Studi Teknologi Pangan. Implementasi kerjasamanya adalah pertukaran dosen mengajar, dalam bentuk kuliah tamu.
Dalan paparannya yang dipandu dosen tekpang UKSW Pulung Nugroho,
Dr. rer. nat. Ign. Radix Astadi Praptono Jati, S.TP., MP. memberikan penjelasan pentingnya coating atau penyalutan produk pertanian, seperti buah dan sayuran.
Penyalutan dengan bahan organik dirasa lebib aman, dan memberikan jaminan kualitas produk pertanian, salah satunya adalah masa simpan yang lebih lama. Active coating ini memanfaatkan bahan pewarna alami dari bunga telang, buah naga, kubis ungu yang dikenal dengan pigmen alami antosianin. Pigmen ini tidak stabil pada perubaha derajat keasaman. Pada kondisi netral akan berwarna biru keunguan, pada kondisi asam akan berubah ungu hingga merah jambu, dan basa menjadi biru.
Perubahan warna antosianin ini menjadi indikator fisiologis yang berubah dari produk. Selain itu, bahan aktif dari pengemas yang menyalut ini juga memberikan sumbangan antioksidan yang mencegah oksidasi, sehingga produk masih akan tetap stabil.
Dalam sesi tanya jawab, dimana dalam 3 termin ada 11 penanya menjadi topik diskusi yang menarik. Sesi diakhiri rangkuman oleh moderator yang menyampaikan, jika active packaging ini menjadi peluang besar dalam industri makanan dan preservasi serta penyimpannya. Diharapkan kuliah tamu tidak sebatas pada transfer knowledge, tetapi ada kolaborasi penelitian.