Garis Wallacea adalah garis imajiner yang memisahkan karakteristik fauna/hewan di bagian barat (Jawa, Sumatera, dan Kalimantan) dan wilayah timur meliputi Maluku dan Papua. Gari ini gambar oleh seorang naturalis dari Inggris, Alfred Russel Wallace. 8 tahun dia keliling Nusantara dan menyimpulkan persebaran fauna didasarkan olah keadaan geografis yang dibatasi oleh laut dalam.
Pulau Sulawesi adalah garis imajiner Wallace yang dikenal sebagai wilayah Wallacea. Di Sulawesi terdapat hewan-hewan endemik tidak ditemukan di daerah lain, seperti Maleo, Tarsius, dan Anoa. Begitu juga binatang dari barat seperti orang utan, badak, dan gajah tidak ada di Sulawesi. Wilayah timur dengan binatang khas seperti walabi dan kus-kus juga tidak ada di Sulawesi.
Dhanang Puspita M.Si diutus untuk memelajari garis Wallacea, bersama dengan peneliti dari BRIN. Dalam kunjungan ke kendari akan mendata ulang sejumlah koleksi di Museum Wallace di Gedung Pascasarjana Universitas Halu Oleo. Di dalam museum tersebut, tersimpan koleksi binatang khas Pulau Sulawesi, berikut kebudayaan manusianya.
Koleksi museum ini dangat berarti, sebab dari sinilah dulu dipertegas evolusi oleh Charles Darwin dari kiriman surat Wallace. Buku Malayan Archipelago yang ditulis Wallace selama 8 tahun di Nusantara menjadi bukti, bahwa Indonesia adalah laboratorium alam untuk flora, fauna, dan budaya manusia. Ini akan menjadi pondasi kuat FKIK UKSW untuk memijak ranah penelitian dari hasil teroka 150 tahun lalu. Hasil penelitian Dhanang, nantinya aka dibukukan oleh BRIN. Kita tunggu terbitannya.