Kerjasama FKIK UKSW dengan Pemda Tomohon pada tahun 2024, ada beberapa agenda diantaranya adalah penelitian dan pengabdian masyarakat. Tanggal 8 Agustus, telah dilakukan program abdimas di kantor dinas pendidikan Kota Tomohon, tepatnya di gedung SKB (Sanggar Kegiatan Belajar), yakni pelatihan pembuatan roti sourdough.
Roti Sourdough adalah inovasi dari riset Monika Rahardjo S.T., M.Si selaku dosen Teknologi Pangan FKIK UKSW. Roti yang bermanfaat kesehatan yakni rendah gluten dan memiliki indek glikemik yang rendah. Selain itu, roti ini kaya akan serat, prebiotik, dan antioksidan. Yang menjadi cirikhas dari roti ini adalah memanfaatkan ragi alami atau liar, sehingga nantinya akan memberikan citarasa yang sedikit asam dan manis.
Dhanang Puspita M.Si selaku dosen mikrobiologi dari Teknologi Pangan FKIK UKSW yang ditugaskan ke Tomohon memanfaatkan potensi lokal yang ada di sana yakni saguer atau nira kelapa sebagai sumber ragi alaminya. Saguer diperoleh dari penyadap nira yang ada di kampung-kampung. Nira kelapa kemudian dijadikan air botani, yang nantinya akan difermentasi dengan gandum selama semalaman. Citarasa nira nantinya akan menjadi penciri roti soudough, sebab biasanya air botani diperoleh dari fermentasi buah-buahan.
Dalam kegiatan abdimas ini, kepada dinas Pendidikan Kota Tomohon, Dr. Juliana Dolvin Karwur, M.Kes., M.Si menyampaikan pesan jika pelatihan ini sangat baik buar warga masyarakat untuk membuat makanan yang sehat, alami, dan bisa dikomersialkan. Nantinya, peserta bisa mengembangkan roti ini sesuai dengan kreasinya sendiri-sendiri dengan memanfaatkan bahan-bahan lokal.
Pelatihan yang dihadiri 18 peserta dengan latar belakang guru, pegawai, dan ibu rumah tangga dimulai pukul 09.30. Peserta mendapat paparan awal dari presentasi Dhanang Puspita M. Si yang menyampaikan secara prinsip pentingnya pangan sehat dari pangan lokal. Agenda berikutnya adalah proses pembuatan roti sourdough.
Ada 3 mahasiswa Teknologi Pangan FKIK UKSW yang diikutsertakan, yanki; Dilla Komalasari, Natasha Meylana, dan Laurentsia Tabita dan dibantu oleh 3 mahasiswa dari Program Studi Gizi yang sedang melalukan penelitian di Tomohon. Ketiga mahasiswa tersebut sudah mendapat bekal yang cukup untuk proses produksi roti melalui Mata Kuliah Teknologi Bakery.
Proses awalnya adalah penimbangan bahan, selanjutnya adalah pencampuran dengan ragi alami. Tahap berikutnya adalah proses fermentasi awal, dimana adonan dibiarkan mengembang sekitar 30 menit. Selanjutnya pencampuran isian roti yakni dengan menambahkan biji-bijian seperti kismis, biji labu, biji kenari, dan wijen. Lalu dilanjutkan proses pengembangan selama 30 menit. Setelah mengembang, roti dipanggang sekitar 40 menit dengan suhu 180°C. Untuk proses ini tergantung spesifikasi oven yang teraedia.
Roti yang sudah matang, kemudian diangkat dan didinginkan. Peserta diberikan kesempat untuk mencicip dan merasakan karakter roti. Roti sourdough memiliki tekstur yang kenyal dan liat, serta rasa dan aroma yang khas. Pada sesi berikutnya, disampaikan jika dalam gelaran TIFF, FKIK UKSW akah menyediakan roti untuk para tamu VIP sebagai bentuk dukungan dalam perhelatan festival tahunan ini.