“Siapa yang kakinya panjang sebelah…? ” Tanya Cahyo Wibowo kepada siswa kelas XII SMAK Santo Yohanes, Ketapang. Tidak ada satupun yang angkat tangan. Lalu Cahyo Wibowo mengatakan “oke saya minta salah satu cowok maju ke depan jadi relawan”. Majulah, Thomas salah satu siswa. Lalu diminta buka sepatu dan duduk di lantai dengan kaki lurus. ” Coba perhatikan, kakinya Thomas, kaki kiri lebih panjang” Katanya sembari menunjuk ujung kaki yang memang terlihat panjang sebelah.
Itulah cara Kaprodi PJKR FIK UKSW dalam promosinya. Kali ini Cahyo Wibowo menyampaikan materi tentang Reposisi dan Pijat untuk cidera, dan salah satu kasusnya adalah kaki panjang sebelah.
Dijelaskan pada siswa yang antusias, jika kebiasaan sehari hari seperti cara duduk, membawa beban, mengantongi dompet di belakang celana, cara berjalan bisa menyebabkan kaki tidak memiliki porsi beban yang sama. Dengan demikian akan menyebabkan gangguan fisiologi tubuh, salah satunya kaki panjang sebelah.
Kaprodi dengan lisensi Massage Cedera Olahraga (MCO) ini menawarkan untuk mereposisi guna mengoreksi panjang kaki. Thomas setuju lalu diminta tengkurap. Dengan sigap dan cekatan, bagian otot di pantat diberikan tekanan dan tulang pangkal paha direposisi. Tidak lebih dari dua menit dilakukan.
Coba duduk dan kita lihat. Semua siswa bersorak begitu melihat kaki Thomas sudah sejajar. Dalam presentasi berikutnya, dikenalkan PJKR tidak sekedar menjadi guru olahraga, tetapi ada bekal lain salah satunya MCO.
Alumni PJKR bisa menjadi terapis, dan peluang kerjanya sangat banyak dimana masyarakat sudah gemar olahraga dan potensi cedera itu ada. Dan inilah materi promosi yang disampaikan dimana PJKR tidak semata-mata fokus pada guru penjaskes.